Pada perkebunan kelapa sawit, biaya terbesar yang dibutuhkan agar tanaman sawit tumbuh dengan baik dan subur serta berbuah baik adalah pupuk. Biaya pemupakan sekitar 80% dari keseluruhan biaya operasional perkebunan tersebut. Oleh sebab itu perlu dilakukan upaya-upaya untuk menurunkan biaya pemupukan tersebut. Salah satu alternatif yang dapat dilakukan untuk menurunkan biaya pemupukan tersebut adalah dengan pemanfaatan tandan kosong kelapa sawit sebagai bahan soil conditioner melalui proses karbonisasi. Penambahan soil conditioner tersebut dapat meningkatkan kesuburan lahan perkebunan sawit dan meningkatkan efisiensi pemupukan di perkebunan sawit.
Secara nasional luas perkebunan kelapa sawit Indonesia pada tahun 2022 adalah sekitar 15,4 juta Ha yang mampu menghasilkan tandan kosong kelapa sawit (TKKS) sebesar 47 juta ton. Pemanfaatan TKKS secara komersial saat ini masih sangat terbatas, diantaranya untuk pupuk kompos, bahan bakar padat dan lainnya.

Tepat pada Kamis, (11/7/2024), lanjutan dari kegiatan sebelumnya Bioenergi (SBRC) IPB University bersama dengan Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman dengan dukungan Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) dan Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menggelar sosialisasi dengan tema, “Karbonisasi Tandan Kosong Sawit dan Pemanfaatannya sebagai Soil Conditioner untuk Meningkatkan Efisiensi Pemupukan dan Kesuburan Tanah pada Perkebunan Sawit” bertempat di Hotel Bumi Senyiur Samarinda, Jl. P. Diponegoro no. 17-19, Samarinda.
Workshop ini diharapkan mampu memberikan edukasi dan pengetahuan kepada masyarakat mengenai pentingnya hilirisasi sawit serta demonstrasi pengolahan produk hilir sawit yang mudah diproduksi ulang. Kegiatan ini didukung oleh BPDPKS sebagai sponsor utama dan Universitas Mulawarman sebagai mitra pelaksana di Samarinda.